Sunday, May 8, 2016

Tugas Softskill Kewirausahaan Part 9. - Proposal Bisnis

Para pelaku usaha seringkali dihadapkan pada keharusan untuk membuat proposal usaha. Sebagian orang yang belum memahami pengertian proposal usaha dan tujuan pembuatannya cenderung menganggap remeh hal ini. Beberapa orang beranggapan penyusunan proposal usaha tidaklah penting dan cukup menyita waktu terutama saat usaha sedang dirintis sehingga membutuhkan banyak perhatian. Padahal di waktu-waktu tertentu, proposal usaha ini sangat diperlukan untuk pengembangan usaha dan mengevaluasi suatu usaha.
Nah, pengertian dari proposal usaha ini adalah sebuah dokumen yang disusun oleh seorang pelaku usaha yang mengambarkan usahanya secara keseluruhan termasuk semua unsur-unsur yang terkait dengan usaha tersebut baik unsur internal maupun unsur eksternal.
Manfaat Proposal Usaha

Ada beberapa manfatat yang dapat diperoleh wirausahawan dengan penyusunan proposal usaha/bisnis, yaitu sebagai berikut.
1)  Berguna untuk membandingkan antara perkiraandengan hasil yang nyata.
2)  Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategidan hasil yang diharapkandari sudut pandang pihak lain.
3) Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.
4) Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya.
5) Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan usaha.

Adapun manfaat lain dari proposal usaha adalah semakin jelasnya sumber-sumber keuangan. Hal ini dimungkinkan karena hal berikut ini.
1) Proposal usaha dapat menjadi sebuah gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan manajerial seseorang wirausahawan.
2) Dapat mengidentifikasikan adanya risiko kritis pada saat penting, guna memudahkan penentuan langkah antisipasi.
3) Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.
4) Memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang mengandung informasi penting dan evaluasi finansial.
5) Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan untuk memenuhikewajibannya.

Oleh karena proposal usaha itu dibuat bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan untuk pihak lain yang terkait, seperti bankir, investor, konsumen, konsultan, pengacara, pemerintah daerah, dan sebagainya, maka wirausahawan dalam menyajikan proposal usaha harus selengkap mungkin. Dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana.

Ada beberapa hal yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan atau tim penyusun proposal usaha, yaitu sebagai berikut.
1)      Pengetahuan, teknologi, daya kreatifitas, inisiatif, dan inovatif.
2)      Kemampuan membuat proyeksi keuangan.
3)      Kemampuan dalam bidang pemasaran.
4)      Pengalaman dalam bidang usaha yang digelutinya.

Keseluruhan isi proposal usaha mendorong wirausahawan untuk menganalisis keseluruhanaspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk menghadapi situasi yang ada.

Sistematika Penyusunan Proposal Usaha

Ada beberapa sistematika yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah proposal. Salah satu sistematika penyusunan proposal usaha yang tergolong cukup sederhana namun lengkap yakni sistematika proposal usaha yang terdiri dari 6 bagian.

1. Latar belakang

Bagian ini menjelaskan secara singkat mengenai pendirian suatu usaha, persaingan yang dihadapi, peluang-peluang yang masih terbuka, fasilitas usaha yang dimiliki serta prospek usaha tersebut di masa depan.

2. Data pemilik usaha

Bagian ini merinci identitas lengkap pemilik usaha termasuk pendidikan terakhir dan keterampilan atau pengalaman yang mendukung usahanya.

3. Data mengenai usaha

Bagian ini merinci seluruh data yang berkaitan dengan usaha mulai dari nama usaha, alamat usaha, bidang usaha, waktu pendirian usaha dan susunan pengelola usaha.

4. Kegiatan produksi dalam usaha

Bagian ini menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan produksi dalam usaha, kapasitas produksi, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi beserta rincian harganya, dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi.

5. Kegiatan pemasaran usaha

Bagian ini menjabarkan strategi pemasaran yang digunakan, area-area pemasaran, dan segmen konsumen yang dibidik.

6. Rincian keuangan usaha

Pada bagian ini seorang pelaku usaha harus bisa menyusun rincian keuangan dalam usahanya mulai dari modal awal, biaya pembelian bahan baku, biaya pembelian peralatan dan perlengkapan, biaya promosi, gaji tenaga kerja, dan biaya-biaya lainnya yang dibutuhkan dalam operasional usaha. Pada bagian ini pula perlu disampaikan keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu usaha. (Baca juga: Contoh Proposal Bisnis)

0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com