Monday, May 16, 2016

Tugas Softskill Kewirausahaan Part 10. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan  serta meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan 

Promosi adalah suatu aktivitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merek dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya mau membeli serta menggunakan produk atau jasa perusahaan.
Promosi yaitu kegiatan dari pemasaran maupun penjualan dalam rangka untuk meninformasikan dan mendorong permintaan konsumen terhadap produk atau jasa dari suatu perusahaan dengan mempengaruhi konsumen supaya membeli produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.

Tujuan Promosi 


Menurut Henry Simamora (2001:754) ada beberapa alasan para pemasar melakukan promosi : 
  1. Menyediakan informasi 
    Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa. 
  2. Merangsang permintaan 
    Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan permintaan. 
  3. Membedakan produk 
    Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari para pesaingnya. 
  4. Mengingatkan para pelanggan saat ini Mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya.  
  5. Menghadang pesaing Promosi dapat digunakan untuk menghadapi upaya pemasaran dari pesaing untuk melawan kampanye periklanannya. 
  6. Menjawab berita negatif Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan 
  7. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan Perusahaan bnayak mengalami tantangan-tantangan permintaan musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut. 
Baruan promosi (Promotional Mix)


1.  Periklanan (Advertising) 
Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impresional yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain. 

2.  Penjualan Perseorangan (Personal selling) 
Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran, karena : 
  • Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting. 
  • Jasa tersebut disediakan oleh orang, bukan mesin 
  • Orang merupakan bagian dari produk jasa. 


Bila dibandingkan dengan media perikanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang yang sebenarnya bukan prospek  (calon pembeli) sebaliknya, melalui penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. 

3.  Promosi Penjualan 
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya.  

Promosi penjualan dapat diberikan kepada :  
  • Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.  
  • Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, iklan kerja sama, distribution contests, penghargaan.  
  • Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan , dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik.  


4.  Hubungan Masyarakat (Public Relational)  
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.

Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain :  
  • Membangun citra.  
  • Mendukung aktivitas komunikasi lainnya.  
  • Mengatasi permasalahan dan isu yang ada. 
  • Memperkuat positioning perusahaan.  
  • Memengaruhi publik yang spesifik.  
  • Mengadakan peluncuran untuk produk / jasa baru.  
Program hubungan masyarakat, antara lain:  
  • Publikasi.  
  • Acara – acara penting.  
  • Hubungan dengan investor.  
  • Pameran.  
  • Mensponsori beberapa acara.  
5.  Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)  
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata  lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut  -  kemulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.  

6.  Pemasaran Langsung (Direct Marketing)  
Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi. 

Sumber :
1. http://www.pengertianku.net/2015/12/pengertian-promosi-dan-tujuannya.html
2. http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-promosi-definisi-tujuan.html

Sunday, May 8, 2016

Tugas Softskill Kewirausahaan Part 9. - Proposal Bisnis

Para pelaku usaha seringkali dihadapkan pada keharusan untuk membuat proposal usaha. Sebagian orang yang belum memahami pengertian proposal usaha dan tujuan pembuatannya cenderung menganggap remeh hal ini. Beberapa orang beranggapan penyusunan proposal usaha tidaklah penting dan cukup menyita waktu terutama saat usaha sedang dirintis sehingga membutuhkan banyak perhatian. Padahal di waktu-waktu tertentu, proposal usaha ini sangat diperlukan untuk pengembangan usaha dan mengevaluasi suatu usaha.
Nah, pengertian dari proposal usaha ini adalah sebuah dokumen yang disusun oleh seorang pelaku usaha yang mengambarkan usahanya secara keseluruhan termasuk semua unsur-unsur yang terkait dengan usaha tersebut baik unsur internal maupun unsur eksternal.
Manfaat Proposal Usaha

Ada beberapa manfatat yang dapat diperoleh wirausahawan dengan penyusunan proposal usaha/bisnis, yaitu sebagai berikut.
1)  Berguna untuk membandingkan antara perkiraandengan hasil yang nyata.
2)  Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategidan hasil yang diharapkandari sudut pandang pihak lain.
3) Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.
4) Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya.
5) Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan usaha.

Adapun manfaat lain dari proposal usaha adalah semakin jelasnya sumber-sumber keuangan. Hal ini dimungkinkan karena hal berikut ini.
1) Proposal usaha dapat menjadi sebuah gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan manajerial seseorang wirausahawan.
2) Dapat mengidentifikasikan adanya risiko kritis pada saat penting, guna memudahkan penentuan langkah antisipasi.
3) Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.
4) Memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang mengandung informasi penting dan evaluasi finansial.
5) Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan untuk memenuhikewajibannya.

Oleh karena proposal usaha itu dibuat bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan untuk pihak lain yang terkait, seperti bankir, investor, konsumen, konsultan, pengacara, pemerintah daerah, dan sebagainya, maka wirausahawan dalam menyajikan proposal usaha harus selengkap mungkin. Dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana.

Ada beberapa hal yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan atau tim penyusun proposal usaha, yaitu sebagai berikut.
1)      Pengetahuan, teknologi, daya kreatifitas, inisiatif, dan inovatif.
2)      Kemampuan membuat proyeksi keuangan.
3)      Kemampuan dalam bidang pemasaran.
4)      Pengalaman dalam bidang usaha yang digelutinya.

Keseluruhan isi proposal usaha mendorong wirausahawan untuk menganalisis keseluruhanaspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk menghadapi situasi yang ada.

Sistematika Penyusunan Proposal Usaha

Ada beberapa sistematika yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah proposal. Salah satu sistematika penyusunan proposal usaha yang tergolong cukup sederhana namun lengkap yakni sistematika proposal usaha yang terdiri dari 6 bagian.

1. Latar belakang

Bagian ini menjelaskan secara singkat mengenai pendirian suatu usaha, persaingan yang dihadapi, peluang-peluang yang masih terbuka, fasilitas usaha yang dimiliki serta prospek usaha tersebut di masa depan.

2. Data pemilik usaha

Bagian ini merinci identitas lengkap pemilik usaha termasuk pendidikan terakhir dan keterampilan atau pengalaman yang mendukung usahanya.

3. Data mengenai usaha

Bagian ini merinci seluruh data yang berkaitan dengan usaha mulai dari nama usaha, alamat usaha, bidang usaha, waktu pendirian usaha dan susunan pengelola usaha.

4. Kegiatan produksi dalam usaha

Bagian ini menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan produksi dalam usaha, kapasitas produksi, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi beserta rincian harganya, dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi.

5. Kegiatan pemasaran usaha

Bagian ini menjabarkan strategi pemasaran yang digunakan, area-area pemasaran, dan segmen konsumen yang dibidik.

6. Rincian keuangan usaha

Pada bagian ini seorang pelaku usaha harus bisa menyusun rincian keuangan dalam usahanya mulai dari modal awal, biaya pembelian bahan baku, biaya pembelian peralatan dan perlengkapan, biaya promosi, gaji tenaga kerja, dan biaya-biaya lainnya yang dibutuhkan dalam operasional usaha. Pada bagian ini pula perlu disampaikan keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu usaha. (Baca juga: Contoh Proposal Bisnis)

Tugas Softskill Kewirausahaan Part 8. - Menanggulangi Resiko Bisnis

Bila dalam ulasan sebelumnya kita membahas tentang Resiko berbisnis, kini kita akan membahas tentang menanggulangi resiko bisnis. Dalam menjalankan usaha atau bisnis kita pasti akan selalu menghadapi resiko-resiko yang harus kita tanggung. Kali ini kita akan mempersiapkan diri menghadapi berbagai resiko usaha yang mungkin akan kita hadapi.

Kita akan membahas sedikit mengenai manajemen resiko dimana kita akan mencoba menggunakannya untuk mengukur tingkat resiko sebuah usaha yang akan kita jalankan. Manajemen resiko ini sangat penting untuk kita lakukan karena meski kemungkinannya sangat kecil namun pasti kita akan menghadapi sebuah resiko yang harus kita ambil. Uraian kita kali ini akan menitik beratkan pada bagaimana langkah yang sebaiknya kita lakukan untuk mengurangi berbagai macam resiko dalam melakukan berbagai kegiatan usaha atau bisnis kita.

Untuk melindungi usaha yang kita jalankan melakukan manajemen resiko adalah suatu keharusan bagi kita. Dengan manajemen resiko kita akan mampu mengurangi berbagai resiko yang merugikan pada usaha kita. Dengan manajemen ini kita akan belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai hal yang tidak kita inginkan.

Dalam menangani resiko usaha seperti ini sebanarnya langkah yang kita lakukan dapat dikatakan lebih cenderung ke sistem perencanaan. Perancanaan yang dimaksud akan berisi informasi mengenai berbagai resiko yang akan kita hadapi dan juga tentunya metode atau langkah pencegahan dan penanganannya.

Pada usaha yang baru didirikan manajemen resiko ini akan sangat berguna untuk menjaga aset yang dimiliki mulai dari modal uang, peralatan dan lain sebagainya. Lalu apa sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi resiko kegiatan usaha yang kita jalankan tersebut?

1. Mengukur frekuensi atau jumlah kejadian

Agar dapat terhindar dari berbagai hal yang akan mengganggu atau bahkan menghancurkan usaha yang berjalan langkah yang pertama perlu kita lakukan adalah mengukur frekuensi atau jumlah kejadian dari resiko usaha yang akan kita hadapi.

Langkah ini akan membantu kita untuk mengetahui resiko apa saja yang akan sering kita hadapi dalam menjalankan berbagai aktivitas usaha. Keuntungan dari mengetahui frekunsi kejadian atau jumlah kejadian dari suatu resiko adalah kita akan mampu membuat strategi pencegahan dan penanganan resiko tersebut.

Dengan memiliki landasan informasi mengenai jumlah kejadian tersebut maka kita dapat membuat perencanaan yang bisa mengendalikan berbagai resiko yang akan kita hadapi tersebut. Bisa kita bayangkan, bagaimana proses perkembangan usaha yang memiliki perencanaan ini dan usaha yang tidak memiliki perencanaan untuk mengendalikan berbagai resiko tersebut.

2. Kerja Keras dan Selalu Berusaha


Setelah anda memulai dengan langkah yang tepat, kali ini anda harus menjalankan usaha anda dengan tepat yakni dengan selalu berusaha sekeras tenaga untuk terus mengembangkan usaha anda, sifat lain yang tak kalah penting ialah jangan mudah menyerah. Karena ketika terjadi sedikit masalah anda menyerah, maka hancurlah sudah kesempatan anda untuk meraih kesuksesan.

3.Tetap Fokus dan Jangn Buru-Buru


fokus merupakan hal yang wajib di lakukan oleh seorang wirasuaha, fokus terhadap usaha yang sedang di geluti dan selalu optimis mengembangkan usaha merupakan hal yang wajib di lakukan jika ingin terhindar dari kebangkrutan. Tetaplah fokus terhadap usaha yang sedang anda geluti, jangan sampai fokus anda teralihkan dengan usaha lain jika usaha pertama anda belum menuai kesuksesan. Ini di lakukan agar anda tidak bingung menjalankan banyak usaha secara bersamaan yang nantinya malah berimbas pada kehancuran usaha.

4. Mengukur tingkat keparahan kerugian


Untuk dapat menangani berbagai resiko dengan baik kita juga harus mengetahui tingkat kerugian yang dapat ditimbulkan oleh resiko tersebut. Oleh karena itu dalam manajemen resiko penting juga bagi kita untuk mengukur tingkat keparahan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh sebuah resiko usaha.

Sederhananya seperti ini, ketika pertama kali memutuskan untuk melakukan kegiatan usaha atau membuka usaha kita akan mencari tahu resiko yang akan kita hadapi. Kita akan mempelajari apa saja yang bisa menjadi resiko kita dalam menjalankan kegiatan tersebut.

Biasanya kita akan mengetahui beberapa kendala, hambatan atau kesulitan yang akan menjadi sebuah resiko untuk kita ambil. Untuk mengurangi resiko usaha maka sebaiknya kita mengukur tingkat kerugian yang bisa ditimbulkan dari resiko tersebut.

Dengan mengukur tingkat keparahan kerugian ini maka kita dapat mengetahui kemampuan kita dalam mengatasi kemungkinan terburuk dari resiko yang kita ambil. Jika kita dapati sebuah resiko yang jauh di luar batas kemampuan kita maka tentu akan lebih baik jika kita menghindarinya terlebih dahulu.

Pemetaan dampak dari sebuah resiko ini akan memungkinkan kita untuk memilih mana saja resiko yang masih bisa kita tanggulangi jika memang kita harus mengambil keputusan. Selalu mengukur resiko dari berbagai hal yang akan kita hadapi atau kita lakukan dapat mengurangi resiko kerugian dalam usaha yang kita jalankan.

5. Berdoa dan Bersedekah



Setelah anda memulai usaha dengan langkah yang tepat, kemudian menjalaninya dengan penuh perjuangan dan usaha serta di barengi dengan fokus yang terarah kini saatnya anda berdoa kepada Tuhan YME, dan bersedekah kepada fakir miskin, karena bagaimanapun juga kita hidup harus terus berdoa dan bersedekah.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com