Wednesday, October 21, 2015

Softskill Assaignment - Ilmu Sosial Dasar

     


       Okay, untuk postingan kali ini saya akan membahas tentang Ilmu Sosial Dasar. Kita mulai dengan apa itu Ilmu Sosial Dasar. Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia 

       Adapun tujuan dari Ilmus Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.


        Ya, mungkin itu saja yang bisa jelaskan dari Ilmu Sosial Dasar dan saya mungkin akan sedikit memperkenalkan diri agar...yaaa bisa mengenal lebih dekat dengan penulis blog ini. Namanya adalah Dendi Nursaputra, namun akrab dipanggil Dendi. Lahir pada tanggal 23 Oktober 1996. Memiliki passion yang tinggi dalam bidang Sastra, maka dari itu saya memilih kuliah jurusan Sastra Inggris. Seseorang yang memiliki pemikiran yang simpel dan selalu memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan. Beralamat di Perum. Pondok Tirta Mandala blok f1 no. 9, memliki cita-cita yang sulit untuk di jelaskan, Memiliki hobby merakit model kit Gundam dan bermain game. Lahir dalam lingkungan keluarga yang cukup harmonis dan memiliki 2 kakak perempuan.


         Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan, dan jangan lupa untuk memberikan komentar, karna komentar anda membantu perkembangan blog ini. Terimakasih


Tuesday, July 28, 2015

Tuesday, April 21, 2015

Kelebihan dan Kekurangan Kota Venice dan Osaka

Hello guys, untuk postingan kali ini, saya akan memberikan kelebihan dan kekurangan kota pariwisata Venesia dan Osaka. Mengapa saya memilih kota Venesia dan Osaka?, itu karna dua kota tersebut memiliki banyak tempat-tempat indah dan romantis, walaupun saya belum pernah berkunjung ke sana, tapi menurut saya kedua tempat tersebut sangat worth it  untuk di kunjungi

Nah, bila anda ada niatan untuk berkunjung ke sana, ada baiknya bila anda melihat beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua tempat tersebut


Venesia





Bila kita melakukan perjalanan ke Eropa salah satu negara yang perlu di singgahi adalah Italia. Dimana di Italia terdapat banyak tempat-tempat wisata menarik untuk dikunjungi. Salah satu tujuan singgahan di Italia adalah ke kota Venesia.  Kita semua mungkin sudah tidak asing lagi dengan pemadangan kota di atas air yang terkenal di Venesia Italia. 

Kota Venesia memiliki banyak bangunan-bangunan antik di pinggiran air, disana jugs terdapat gereja besar Basilika Katredal Patriarkat dari Saint Mark yang merupakan gereja katredal katolik Roma Keuskupan Agung Venice, italia utara



Didepan gereja Basilika tersebut terdapat halaman yang begitu luas berbentuk kotak, dimana disetiap pinggirnya juga terdapat banyak toko-toko yang berjualan termasuk juga ada rumah makan dan kafe-kafe. Lokasi disini sangat ramai pengunjung. Yang menarik kita dapat memberi makan burung-burung yang hinggap dan berterbangan di lokasi ini, jumlah burung-burung sangat banyak, seakan kita dapat menangkapnya karena jarak begitu dekat dan burung-burung tersebut tidak takut terhadap kedekatan manusia.



Namun, dari semua keindahan-keindahan kota venice, kota tersebut masih berjuang bertahan hidup. Dua abad setelah jatuhnya ”Republik yang megah” itu, Venesia masih berjuang untuk hidup namun dalam segi lain. Jumlah penduduk di kawasannya yang bersejarah menurun dari 175.000 pada tahun 1951 hingga hanya 64.000 pada tahun 2003 karena membubungnya harga rumah, kurangnya pekerjaan, dan terbatasnya fasilitas modern. Masalah-masalah sosial dan ekonomi yang pelik harus diatasi, seperti bagaimana—dan apakah—kota yang semakin tua itu harus diperbarui 

Dewasa ini, situasinya kelihatan lebih kritis lagi daripada yang sudah-sudah. Masalah tenggelamnya daratan, akibat pengurasan akuifer bawah tanah untuk penggunaan industri, diharapkan telah benar-benar dihentikan, namun permukaan laut di seluruh dunia terus naik. Selain itu, kawasan laguna telah berkurang karena reklamasi tanah, dan keseimbangan antara daratan dan air telah terganggu. Air pasang yang tinggi sudah lama menjadi ancaman namun tidak pernah segawat sekarang. Pada permulaan abad ke-20, Alun-Alun St. Mark kebanjiran lima sampai tujuh kali setahun. Satu abad kemudian, kawasan itu kebanjiran sampai 80 kali dalam satu tahun saja.

nah, Bagi yang belum sempat dan ingin melakukan perjalanan ke Italia khususnya ke Venesia, bisa dilakukan perjalan segera, karena menurut para ahli, kota Venesia ini akan tenggelam lebih cepat dari perkiraan, Jadi sebelum benar-benar kota Venesia ini ditelan laut, sempat kan untuk mampir kesini.


Osaka



Kota ini terletak di pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Kota ini adalah salah satu pusat industri dan pelabuhan utama, dan juga ibukota Prefektur Osaka dan bagian pusat dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe. Osaka merupakan bagian dari wilayah Kansai.

Osaka merupakan sebuah metropolis air, dengan sungai-sungainya dan jumlah jembatan terbanyak di Jepang sampai tidak terhitung jumlahnya. Menurut orang Jepang, ada “808 bangunan jembatan” di Osaka. Konon bagi orang Jepang, angka “808″ merupakan jumlah yang sangat banyak, dan sama artinya dengan tidak terhitung. Sebenarnya jumlah jembatan yang ada di Osaka adalah 790, di antaranya, 761 jembatan yang dikelola oleh pemerintah kota Osaka.


Ada dua pusat kota di Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan Midosuji. Pemandangan Jalan Midosuji dengan daun-daun pohon Ginkgo yang menguning di musim gugur sangatlah indah.




Osaka memiliki tempat-tempat wisata lainnya, disana anda bisa menemukan Istana Osaka  Taman dan sungai yang ada di sekeliling Istana Osaka merupakan tempat untuk menikmati bunga Sakura (O-hanami) di musim semi. Kapal pesiar yang disebut Osaka Aqua-bus membawa wisatawan menyusuri sungai sepanjang Taman Sakuranomiya.



Disana juga terdapat daerah yang bernama Namba dan Shinsaibashi. Daerah Namba dan Shinsaibashi merupakan daerah dengan toko-toko dan restoran yang paling ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Di sekitar jembatan Dotombori bisa disaksikan papan nama restoran berbentuk robot kepiting raksasa, ikan buntal raksasa dan papan reklame perusahaan permen Glico. Di daerah Namba terdapat mal yang dipadu dengan taman hijau bernama Namba Parks.



Dan, tidak lupa juga, di Osaka terdapat Universal Studio Japan Sebuah taman bermain yang besar di Osaka yang selalu penuh dengan pengunjung di akhir pekan dan waktu liburan anak-anak sekolah



Di Osaka, terdapat stasiun terbesar di Jepang, yaitu Shinkasen. Namun, di stasiun tersebut sangat disayangkan karna tidak adanya fasilitas charger, anda tidak akan pernah menemukan dan bisa charge gadget anda disana. Ini dikarenakan jarak tempuh ke setiap stasiun sangatlah cepat dan paling lama hanya sekitar 10-15 menit. Jadi percuma saja anda men-charge gadget anda disana 

Thursday, March 26, 2015

Pengertian Kepariwisataan dan contoh tempat-tempat pariwisata di dunia

Hello guys, Untuk postingan kali ini, saya akan memberikan penjelasan tentang apa itu kepariwisataan dan beberapa contoh tempat-tempat pariwisata di dunia yang mungkin menarik untuk di kunjungi. So, check this out guys!

Bagi Anda yang telah mengalami “asam-garam” di bidang kepariwisataan pengertian dasar kepariwisataan bukan lagi merupakan masalah. Namun kami yakin banyak di antara kita yang masih belum faham berbagai istilah kepariwisataan yang acapkali kita jumpai sehari-hari, merupakan hal yang menimbulkan pengertian yang “kisruh”. Lihat saja contoh di bawah ini.
Salah satu istilah yang digunakan secara “resmi” sebagai nama sebuah kementerian, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang berwenang menangani “kebudayaan” dan “kepariwisataan“, tidak menggunakan istilah “kepariwisataan” melainkan “pariwisata“, berbeda halnya dengan istilah “kebudayaan” yang digunakannya secara berdampingan.
Sementara itu Undang-undang no. 10/Th 2009 (UU 
no.10/2009) disebutnya sebagai Undang-undang tentang “Kepariwisataan”. Di samping itu, kita sering mendengar dan membaca adanya istilah “obyek wisata” dan “atraksi wisata“. Oleh karena itu tidaklah heran jika banyak pihak yang mempertanyakan akan perbedaan antara wisata, pariwisata dan kepariwisataan. Atas dasar apa pilihan istilah wisata, pariwisata dan kepariwisataan itu digunakan?
Dengan diundangkannya UU 
no.10/2009 tentang Kepariwisataan, diharapkan penggunaan istilah-istilah itu dilakukan lebih tertib sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa sehingga tidak lagi menimbulkan pengertian yang membingungkan.
Di dalam BAB I Ketentuan Umum UU 
no.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan yang terkait dengan kepariwisataan, di antaranya sebagai berikut.
  • WISATA        : adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu;
  • WISATAWAN    : adalah orang yang melakukan wisata;
  • PARIWISATA    : adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
  • KEPARIWISATAAN    : adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Definisi yang ditentukan dalam UU no.10/2009 tersebut merupakan salah satu definisi di antara sekian banyak definisi yang kita kenal selama ini. Definisi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam upaya pengembangan kepariwisataan Indonesia. Tidak berlaku universal.
Untuk memperoleh pengertian yang sama mengenai istilah-istilah tersebut, sebaiknya kita tinjau juga dari sudut lainnya yang bersifat universal dan ditujukan untuk memberikan acuan bagi kebutuhan lainnya, antara lain kebutuhan statistik dan / atau pengaturan dan pengelolaan kepariwisataan secara internasional. Tinjauan tersebut dapat dilakukan dari dua segi pengertian, yaitu Pengertian istilah (etimologi) dan Pengertian ilmiah (definisi);
(1). Pengertian Istilah
Kata ‘pariwisata’ telah berhasil dipopulerkan, pada mulanya diperkenalkan oleh Menteri PDPTP (Perhubungan, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata), pada waktu itu
Let.Jen. Djatikusumo, dalam kesempatan Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jawa Timur, pada tahun 1958.
Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’ dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’ (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’ (Inggris).
Bila diuraikan menurut arti-katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa Sansekerta, akan berarti sebagai berikut:
Pari        = seringkali, berulangkali/berkali-kali; dapat juga berarti ‘umum’ (bandingkan dengan: sidang ‘paripurna’ = sidang umum & lengkap, – umum masalahnya yang dibicarakan dan lengkap anggotanya yang hadir -, bermakna sama dengan “sidang pleno, plenary session/meeting”);
Wisata        = pergi (to go, kata kerja), bepergian (to travel, kata kerja); dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata benda);
Pariwisata    = beberapa perjalanan yang dilakukan secara bersambung/ berantai dari satu tempat ke tempat berikutnya dan diakhiri di tempat keberangkatan (=tour, perjalanan keliling);
Sebagaimana lazim dalam bahasa Indonesia, pembubuhan awalan ‘ke-’ dan akhiran ‘-an’ memberikan arti yang lebih luas kepada asal katanya, seperti ‘seni’ menjadi ‘kesenian’, ‘budaya’ menjadi ‘kebudayaan’. Dalam bahasa Belanda dan Inggris, masing-masing membubuhkan akhiran ‘-isme’ dan      ‘-ism’, seperti ‘hinduism’, ‘budhism’.
Maka atas dasar faham tersebut, ‘tourisme’ atau ‘tourism’ sebetulnya lebih tepat digantikan dengan ‘kepariwisataan’;
Secara ringkas dapatlah tersusun beberapa istilah seperti berikut:
  • Wisata                     = bepergian (to travel); perjalanan (travel);
  • Wisatawan             = orang yang bepergian (traveler);
  • Para Wisatawan   = wisatawan-wisatawan, orang-orang yang bepergian (travelers);
  • Pariwisata              = perjalanan keliling (tour);
  • Kepariwisataan    = hal-hal yang menyangkut, – terkait dengan -, pariwisata (tourism);
  • Pariwisatawan       = orang yang melakukan perjalanan keliling (tourist);
  • Para Pariwisatawan     =    pariwisatawan-pariwisatawan, orang-orang yang melakukan perjalanan keliling (tourists);
Pada prakteknya penggunaan istilah-istilah tersebut seringkali dikacaukan satu dengan lainnya, seperti seringkali kata ‘pariwisata’ digunakan sebagai sinonim dari ‘kepariwisataan’. Demikian pula kata ‘wisatawan’ acapkali digunakan sebagai sinonim dari ‘pariwisatawan’ atau tourist, bahkan tidak jarang digunakan pula sebagai sinonim dari ‘pengunjung’ atau visitor.
(2). Pengertian ilmiah
Yang dimaksud dengan pengertian ilmiah di sini adalah pengertian yang dinyatakan dalam bentuk definisi, yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa sebenarnya kepariwisataan itu?”
Dari sekian banyak definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam pengertian ‘kepariwisataan’ terkandung adanya tiga fikiran dasar mengenai:
  • Adanya ‘gerak’, – perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya;
  • Adanya ‘jeda’, – perhentian untuk sementara waktu (bukan untuk menetap), daripada orang-orang yang bergerak tersebut, di satu  atau beberapa tempat yang bukan tempat tinggalnya;
  • Persinggahan dan/atau kunjungan tersebut tidak untuk mencari nafkah.
Dengan bertolak dari tiga fikiran dasar tersebut dapatlah disusun suatu definisi yang dapat mencakup pengertian yang lebih luas dan bersifat flexible, dapat digunakan untuk berbagai maksud, sebagai berikut.

Kepariwisataan adalah gejala-gejala yang menyangkut lalulintas manusia, berikut barang bawaannya, yang melakukan perjalanan untuk tujuan apa pun sepanjang tidak untuk maksud-maksud menetap serta memangku suatu jabatan dengan memperoleh upah dari tempat yang dikunjunginya.
Bila kepariwisataan (tourism) adalah gejala-gejala mengenai lalulintas manusia, maka pariwisatawan (tourist) adalah orang-orangnya yang berlalulintas, sehingga dapat dinyatakan bahwa:

Pariwisatawan,    adalah orang yang malakukan perjalanan untuk tujuan apapun sepanjang tujuannya tidak untuk maksud-maksud menetap dan memangku suatu jabatan dengan memperoleh upah dari tempat yang dikunjunginya, paling sedikit tinggal selama 24 jam di tempat ia berkunjung tersebut.

Landasan pemikiran daripada definisi tersebut di atas adalah definisi yang dianjurkan oleh IUOTO 
(International Union of Official Travel Organizations – yang sekarang bernama WTO, World Tourism Organization) dalam rekomendasinya kepada Komisi Statistik PBB, sebagai hasil konferensi mengenai perjalanan dan pariwisata internasional (The United Nations Conference on International Travel and Tourism) di Roma, 21 Agustus – 5 September 1963.

IUOTO memberikan definisi tersebut dalam hubungannya dengan maksud-maksud statistik, yang digunakan juga oleh Indonesia, sebagai berikut:

Untuk maksud-maksud statistik, dengan istilah “pengunjung” (visitor) dimaksudkan:
“Setiap orang yang berkunjung ke suatu negara selain dari negara di mana ia biasanya bertempat tinggal, untuk tujuan apapun selain untuk maksud memangku jabatan dengan memperoleh upah dari negara yang dikunjunginya”.

Pada hakekatnya, penghitungan pengunjung tidak dilakukan berdasarkan jumlah orang, melainkan jumlah kunjungan (visit).
Dengan demikian seseorang dapat dihitung lebih dari satu kali kunjungan. Misalnya seorang melakukan kunjungan tiga kali dalam setahun, maka pengunjungnya = 1; kunjungan = 3).

Berikut saya berikan contoh tempat-tempat pariwisata yang menarik untuk dikunjungi


 

1. Venezia, Italia
Look!, beautiful isn't it?, kenapa saya rekomendasikan Venezia?. Yap...Selain sebagai lokasi tempat bermainnya Game Assassin's Creed 2 ini, Venezia merupakan sebuah kota unik yang dibangun di atas air di tengah-tengah laguna. Venezia adalah salah satu kota yang paling indah dan romantis, dan menjadi salah satu tempat wisata di Italia serta salah satu yang paling populer bagi pengunjung Italia. Jantung Venesia adalah Piazza San Marco dengan gereja yang megah. Ada banyak museum, istana, dan gereja untuk di kunjungi serta mencoba berkeliling di sepanjang kanal Venezia yang sangat menarik. Venezia terletak di timur laut Italia dan yang paling historis adalah jembatan antara Timur dan Barat di Venezia.

2. Akihabara, Jepang
Bagi seorang otaku dan penggemar AKB48 teknologi-teknologi canggih, pasti sudah tidak asing lagi dengan tempat ini,Akihabara (秋葉原?) atau Pusat Elektronik Akihabara (Akihabara denki-gai) adalah wilayah pusat perbelanjaan yang terletak di sekitar Stasiun Akihabara, Tokyo, Jepang. Pusat perbelanjaan ini tepatnya berlokasi di kawasan Akihabara, distrik kota Taitō dan kawasan Soto-kanda di distrik kota Chiyoda. Akihabara sering disingkat sebagai Akiba.
Akihabara merupakan pusat dari anime, manga, doujinshi, dan komputer di Jepang, sehingga disebut sebagai surganya otaku di bidang anime, manga, dan permainan video.Di akiba itu dibagi tiga blok kalo ga salah

Blok khusus buat game/manga/anime yuri (lesbi)
Blok khusus buat yaoi (homo)
Dan blok netral (semacem tokusatsu dll lah)
Jadi hati2 kalo ke sana ya :v



3. Nice, Perancis
Air biru dari Cote d'Azur adalah latar yang dramatis elegan di Nice. Anda bisa menghirup udara yang segar di Mediterania saat Anda berjalan-jalan di tepi laut, atau Anda ingin melihat seluruh kota dari atas Castle Hill. Salah satu tempat untuk jalan kaki di jantung kota Rossetti, dengan air mancur yang besar, bangunan yang bersemangat, dan indah Katedral Sainte-Reparate memberikan sebuah provinsi Perancis menjadi begitu menarik.

Friday, January 30, 2015

Wednesday, January 21, 2015

Soft Skill Assignmet - The Language of Persuasion


Hello Guys, for this post i'll explain about The Language of Persuasion, There's 40 type of Language of Persuasion and Divided into three levels: Basic, Intermediate, and Advanced. 

We’ve divided our list of persuasion techniques into three levels: Basic, Intermediate and Advanced. Basic techniques are easily identified in many media examples, and they are 
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com